Lompat ke isi utama

Berita

JALALUDDIN PAPARKAN LATAR BELAKANG HADIRNYA REFORMASI BIROKASI DI HADAPAN JAJARAN BAWASLU PANGKEP

<strong>JALALUDDIN PAPARKAN LATAR BELAKANG HADIRNYA REFORMASI BIROKASI DI HADAPAN JAJARAN BAWASLU PANGKEP</strong>
\nKepala Sekretariat Bawaslu Provinsi Sulawesi Selatan (Kanan) saat membawakan materi pada kegiatan impelementasi reformasi birokasi Bawaslu Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan\n\n\n\n

Pangkajene, Badan Pengawas Pemilihan Umum – Kepala Sekretariat Badan Pengawas Pemilihan Umum Provinsi Sulawesi Selatan Jalaluddin Siali memaparkan mengenai implementasi reformasi birokrasi di hadapan jajaran Bawaslu Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan, Rabu (12/04/2023).

\n\n\n\n

Dirinya menjelaskan bahwa reformasi birokrasi (RB) hadir karena maraknya praktik kolusi, korupsi dan nepotisme (KKN) yang terjadi di Indonesia.

\n\n\n\n

“Reformasi Birokrasi ini muncul karena maraknya praktik KKN pada masa itu, yaitu sesudah reformasi di Indonesia maka Pemerintah melalui Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB) menghadirkan program reformasi birokrasi bagi setiap Lembaga atau instansi Negara ” ujarnya.

\n\n\n\n

“Untuk itu, Bawaslu Provinsi Sulawesi Selatan sebagai Lembaga Negara turut mengambil bagian dalam membangun reformasi birokrasi, salah satunya dengan cara membangun rencana aksi reformasi birokrasi yang terdiri dari delapan area penilaian” lanjutnya.

\n\n\n\n

Dalam kesempatan yang sama, Pria yang menjabat sebagai Kepala Sekretariat Bawaslu Provinsi Sulawesi Selatan sejak tahun 2020 tersebut mengurai delapan area yang menjadi fokus penilaian dalam reformasi birokrasi.

\n\n\n\n

“Dalam menilai upaya yang telah dilakukan oleh instansi pemerintah, terdapat delapan area yang menjadi focus penilaian dalam reformasi birokasi, diantaranya : Manajemen perubahan, deregulasi kebijakan, penataan organisasi, tata laksana kelembagaan, manajemen SDM, akuntabilitas, penguatan pengawasan dan pelayanan publiK” terangnya.

\n\n\n\n

Namun menurutnya Fokus penilaian terhadap reformasi birokasi tersebut lebih kepada pendekatan administrasi sehingga hal seperti itu dapat dibuat, ia menyebut bahwa reformasi birokrasi adalah revolusi mental melalui Pendidikan keagamaan.

\n\n\n\n

“Mestinya Menpan RB tidak berputar balik di delapan area itu dengan pendekatan administrasi karena hal tersebut dapat dibuat, menurut saya RB yang diinginkan yakni lebih tresendential pada wilayah keagamaan karena reformasi birokasi merupakan revolusi mental dimana didalamnya ada inner beauty yang dapat diartikan sebagai ketaatan dalam agama yang mewakili totalitas dari seluruh ketaatan hati” Jelasnya.

\n\n\n\n

Rapat Impelentasi Reformasi Birokrasi digelar oleh Bawaslu Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan bertempat di ruang sidang kantor Bawaslu dan diikuti oleh Ketua, Anggota, Koordinator dan Staf Sekretariat Bawaslu Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan yang dirangkaikan dengan buka puasa Bersama.

\n\n\n\n\n"